Marhaban ya Ramadhan 1442 H. Kami Rindu Kedatanganmu

     Pengajian Majlis Taklim SMAN7, bersama Ust.H.Nazli Hasan,MA.

GUREE.ID,LHOKSEUMAWE, Marhaban ya Ramadhan 1442 H.,  Selamat datang bulan yang penuh rahmah. Bulan yang ditunggu tunggu oleh kaum muslimin. Ramadhan bulan ampunan. Ramadhan ibadah hati, hanya Hamba dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala  yang tahu, apakah seseorang itu berpuasa. Ramadhan bulan mulia karena diturunkan Al-Quran. Jika kedatangan Ramadhan ada hamba yang tidak senang, tidak gembira maka perlu dipertanyakan, apakah termasuk orang-orang dalam panggilan Allah  Surat Al-Baqarah 183. Marhaban ya Ramadhan, bulan yang dilebihkan dengan Lailatul Qadar yaitu bulan yang lebih baik dari 1000 bulan.

Kegembiraan kita dalam Menyambut Ramadhan perlu dipersiapkan hal-hal berikut:

  1. Iman, yakin akan janji Allah, Lebih ikhlas, lebih sukar, lebih sulit dalam beribadah dan lebih besar perjuangan, maka akan lebih besar nilai pahalanya. Seluruh pahala dari satu menjadi 10 sampai 700 x lipat, tidak berlalu dalam ramadhan. Karena puasa ramadhan langsung kita persembahkan kepada Allah. Jadi ganjaran pahala dan derajatnya akan diberikan kepada orang-orang yang Allah kehendaki.

  1. Ilmu, orang berilmu lebih tinggi derajat dibandingkan ahli ibadah tetapi tidak brrilmu, orang berilmu harus tahu rukun Ramadhan yaitu  Niat, dan imsak. Niat di malam hari, sedangkan imsak boleh dilihat Al-Quran Al-Baqarah ayat 187. Harus tahu hal-hal yang membatalkan puasa dan pahala puasa. Jika memasukkan sesuatu benda dalam Telinga, rongga hidung, mulut, dubur dan kabul dapat membatalkan puasa. Sedangkan suntik dan memberi ASI bayi tidak membatalkan puasa.

  1. Jasad, fisik harus kuat, maka berlatihlah di bulan Rajab dan  Syakban. Dalam satu riwayat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam cuma dua hari yang tidak berpuasa dalam bulan Syakban.

  1. Harta, bersedekah di bulan Ramadhan. Berilah  takjil kepada orang yang berpuasa. Sesungguhnya pahala ibadah orang berpuasa akan kita dapatkan dengan tidak mengurangi pahala orang menerima takjil, untuk itu alokasikan sebagian rezeki yang telah dianugerah kan Allah kepada  kita untuk saling berbagi. Berbagi jangan menunggu waktu kaya. 

Amalan dan doa apa pun tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala jika dua perkara belum bersih. 

Pertama orang yang syirik, yaitu menduakan Allah. Contoh sederhana menempel doa atau tulisan di sudut  toko dengan alasan pelaris dan terhindar dari bahaya. Tidak percaya bahwa Allah yang mendatangkan rezeki kepada siapa yang Allah kehendaki. Allah yang menciptakan, memelihara dan menjaganya, tidak ada tempat bergantung segala sesuatu kecuali kepada Allah. Tidak ada yang setara dengan Allah. Allah zat yang maha Agung.

Kedua, hati yang kotor. Bersihkan hati sucikan jiwa bebas dari buruk sangka sesama kaum Muslimin. Lepas dari buruk sangka terhadap keluarga, tetangga, kolega bahkan sesama jamaah dalam satu shaf.  Hilangkan rasa iri dan dengki atas kesuksesan dan kenikmatan orang lain. Kisah seorang anak muda yang tiga hari berturut-turut disebutkan oleh Rasulullah di depan para  sahabat bahwa ahli surga akan datang. Abdullah bin Amru penasaran amalan apa yang dilakukan anak muda ini, sehingga mengikuti dan menginap selama tiga hari di rumah anak muda ahli surga. Secara kasar mata tidak ada amalan yang istimewa yang dilakukan. Menambah penasaran Abdullah bin Amru menanyakan, hai anak muda, kamu selama tiga hari disebutkan oleh Rasulullah sebagai ahli surga. Tetapi aku melihat ibadahmu biasa saja. Ya amalanku seperti yang kamu saksikan biasa saja, tetapi aku tidak pernah iri dan dengki kepada orang lain atas kebaikan dan kenikmatan yang diberikan Allah Subhana hu Wa Ta'ala.  Amalan yang kamu lakukan belum dapat kami lakukan, Ibnu Amru berkata. 

Sahabat ku, mari buang penyakit hati yaitu iri dan dengki, ketulusan dan keikhlasan dalam berbuat. Hati yang bening tanpa noda merupakan pintu menuju surga Allah Subhana hu wa Ta'ala. 

Demikian yang dapat saya bagikan kali ini. TIM GUREE.ID MENGUCAPKAN  MARHABAN YA RAMADHAN, MOHON MAAF LAHIR DAN BAHTIN, SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1442 H.

0 Comments