Puasa Asyura: Menyelami Hikmah di Balik Tradisi yang Menghapus Dosa Setahun

 

Guree.id,Lhokseumawe - Dalam hiruk-pikuk kehidupan modern yang terkadang membuat kita lupa menatap ke dalam, puasa Asyura hadir sebagai jeda spiritual yang tak hanya menuntut tubuh untuk menahan lapar, tetapi juga mendorong jiwa kita untuk jadi lebih bersih dan sadar. Tanggal 10 Muharram, yang dikenal dengan puasa Asyura, sering disebut mampu menghapus dosa selama satu tahun penuh. Sulit dipercaya? Mari kita selami bersama.

Cerita tentang puasa Asyura sendiri telah mengakar dalam tradisi Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW. Tercatat dalam hadis Shahih Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad merekomendasikan untuk berpuasa pada hari tersebut dan dianjurkan pula berpuasa satu hari sebelum atau sesudahnya agar tidak sama persis dengan puasa Yahudi. Di balik anjuran ini, tersimpan lebih dari sekadar kewajiban ritual. Ulama dan cendekiawan menafsirkan bahwa puasa Asyura adalah simbol pertobatan, pengingat atas peristiwa-peristiwa bersejarah, dan momen refleksi atas hidup kita.

Kenapa disebut bisa menghapus dosa selama satu tahun? Dari sudut pandang spiritual, Allah SWT memberikan kesempatan bagi hamba-Nya untuk ‘menghapus buku catatan hitam’—dosa-dosa yang menumpuk selama tahun lalu—dengan puasa yang ikhlas dan penuh kesungguhan. Ini mirip seperti fungsi “reset” pada perangkat lunak smartphone kita; kita bersihkan memori sementara dan mulai ulang tanpa noda digital yang mengganggu. Namun tentu saja, penghapusan dosa ini bukan tanpa syarat. Diperlukan kesungguhan ibadah, kesadaran spiritual, serta usaha memperbaiki diri agar puasa tidak hanya sekedar menahan lapar.

Dalam konteks psikologis, puasa Asyura mengajarkan kita soal disiplin dan pengendalian diri, dua unsur penting agar hati tetap bersih dari prasangka negatif dan pikiran buruk. Menunaikan puasa ini secara rutin memberi kesempatan pada pelaku untuk melatih kesabaran, memupuk rasa empati pada yang lapar dan kurang beruntung, dan mengingatkan kita bahwa hidup adalah untuk memperbaiki diri dan hubungan dengan sesama, bukan menimbun kesalahan.

Adapun menurut Dr. Ingrid Mattson, ahli kajian Islam di Kanada, puasa dalam Islam, termasuk Asyura, bukan hanya soal ibadah badani (fisik), tapi juga ibadah rohani. Ia menegaskan bahwa dengan niat yang benar, puasa membuka pintu untuk pengampunan dan rahmat, membangun hubungan yang lebih intim dengan Tuhan, dan memotivasi penyucian diri.

Sementara itu, di masa sekarang, di mana begitu banyak godaan dan tekanan, menyempatkan diri menjalankan puasa Asyura adalah cara sederhana namun sangat efektif untuk menenangkan jiwa dan memulai proses perbaikan moral. Bukankah setiap dari kita perlu momen untuk refleksi dan pembaruan? Sama seperti smartphone perlu di-charge, jiwa kita juga butuh ‘refreshing.’

Jadi, daripada sekedar menjalankan rutinitas tanpa makna, mari kita menyelami makna puasa Asyura secara lebih sadar, dengan harapan dosa yang terhapus bukan hanya utang spiritual semata, tapi menjadi jalan untuk memperbaiki diri secara total. 

Mengutip hadis dari HR. Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Puasa pada hari Asyura dapat menghapus dosa setahun yang telah lalu.” Namun, penting diingat bahwa ibadah tanpa keikhlasan dan usaha nyata untuk berubah hanyalah ritual tanpa makna. Jadikan puasa Asyura sebagai momentum transformasi menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Puasa Asyura bukan sekadar ritual tahunan yang me-refresh catatan dosa—melainkan panggilan untuk menengok diri, belajar dari kesalahan, dan berani memperbaiki jejak hidup yang sudah kita tapaki. Jika sebuah puasa yang dilakukan hanya satu hari saja bisa membawa dampak spiritual sedalam itu, bayangkan apa yang bisa kita capai jika menjalaninya dengan sadar dan konsisten!

Selamat menjalankan puasa Asyura, semoga menjadi pintu maaf dan pintu baru dalam perjalanan spiritual kita. Jangan lupa bagikan artikel ini agar makin banyak jiwa yang tergerak untuk menyejukkan hati di tengah gelombang dunia yang kian deras. Karena, seperti kata Rumi, “Di mana ada puasa, di sana ada pembersihan jiwa.”


0 Comments

Newest