TIPS MENGHINDARI PLAGIARISME DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH


GUREE.ID, LHOKSEUMAWE, 5 November 2020, Hai sahabat guree.id Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh, semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT. Menyelesaikan tugas akhir, skripsi, tesis atau laporan OJL pada zaman kini dipermudah dengan berbagai aplikasi  dan Copy paste  dari sumber bacaan. Bagaimana mengutip yang benar supaya tidak dianggap plagiat atau spam. 

Setiap karya tulis apalagi karya ilmiah mesti harus ada rujukan tentang isu yang ditulis. Semakin banyak referensi yang dibaca akan menjadi lebih sempurna sebuah karya tulis. Bisa melahirkan teori baru yang lebih baik dan representatif untuk pengembangan ke depan. Pengalaman dalam menulis skripsi dan tesis, skripsi menggunakan mesin ketik di zaman delapan puluhan, satu kata ditambah atau dikurang harus diketik satu halaman atau lebih karena menggunakan mesin tik. Semua teman yang kuliah di era delapan puluhan ke bawah pasti merasakan suka dan duka dalam menulis tugas akhir.

Banyak tugas akhir atau skripsi pada Latar belakang saja sangat padat dengan kutipan, semacam konstelasi saja satu kutipan dengan kutipan yang lain dari berbagai sumber. Si penulis tidak pernah mengomentari atau konfirmasi kutipan tersebut sehingga kurang nyambung dengan paragraf berikutnya. Bisa jadi si penulis tidak menguasai apa yang sudah ditulis. 

Di zaman kekinian semua serba mudah, tapi jangan dimudahkan dengan cara yang tidak ilmiah. Legalitas sebuah kutipan misalnya harus memenuhi syarat penulisan karya ilmiah. Dilarang keras menjiplak karya tulis orang lain walaupun satu kalimat, apalagi satu alinea. Berbagai perangkat dan aplikasi alat tulis digital tersedia untuk mengkonversi tulisan mulai copy paste, scan, rekam suara dan lainnya. Anda boleh saja mengutip seluruh karya orang lain, siapa mau larang, tetapi ikuti aturan.

Kutipan Langsung

Kutipan yang diambil dari sumber tidak ada perubahan, apa adanya. Jika kutipan di atas empat baris format penulisan satu spasi. Jika kurang dari empat baris format penulisan langsung disambung dengan membubuhi kutip pembuka dan penutup. Pola pikir penulis berdasarkan sumber bacaan boleh ditulis di awal atau diakhir. Jadi jangan hanya sambung menyambung kutipan, itu pun belum tentu nyambung.  Alur pikir penulis harus ada, karena refleksi dari penguasaan masalah yang sedang dikaji nampak jelas.

Kutipan Tidak Langsung

Kutipan yang diambil dari sumber tetapi sudah dilakukan parafrase. Yaitu penyampaian dengan gaya bahasa penulis dengan tidak mengurangi substansi tulisan dari sumber kutipan. Kutipan Tidak langsung sumbernya tetap  ditulis sumber dalam halaman tulisan. Silahkan kutip semua tulisan orang lain tidak ada larangan dan plagiat, asal semua tulisan di tulis dengan gaya bahasa sendiri. Setiap orang pasti berbeda gaya bahasa. Melakukan parafrase dari ide orang lain memang tidak mudah, butuh penalaran yang mendalam dan menguasai masalah.

Kutipan dari blog atau e-book 

Pad prinsipnya sama saja dengan kutipan dari sumber buku. Untuk menghindari dari plagiarisme maka lakukan plagiarsm checker untuk mendapatkan keunikan dari tulisan. Untuk sebuah karya tulis Jurnal, Tesis atau tulisan bersifat satu buku bisa ditolerir 25%, tetapi tulisan diblog usahakan 100% unik karena tulisannya 500 s.d 1000 karakter per artikel.

Demikian semoga bermanfaat.





1 Comments

  1. Yup, untuk alasan apapun, plagiarism adalah suatu bentuk kejahatan intelektual.

    ReplyDelete